Teori Pickle Jar: Belajar Time Management dari Toples Kaca

les-online.com - 18/06/2022 00:06 WIB

Bagikan
Teori Pickle Jar: Belajar Time Management dari Toples Kaca
Oleh : vania

Halo sobat Les-Online! Siapa nih yang merasa waktu dalam sehari itu ga cukup hanya 24 jam? Rasanya, kalau dikurangi waktu tidur 8 jam, waktu belajar, waktu me-time, waktu bekerja, waktu untuk hobi.. Sepertinya butuh waktu 40 jam nih dalam sehari!

Sebenarnya, kalau kamu merasa waktu dalam sehari itu tidak cukup, bisa jadi kamu kurang efektif dalam mengatur waktu, lho. Memang, salah satu sakit kepala utama dalam hal strategi manajemen waktu adalah bagaimana memperhitungkan semua hal yang tidak ada dalam rencana awal kamu. Sebagian besar manajer kehilangan waktu berjam-jam dalam sehari karena kejadian tak terduga dan mengerjakannya. Pada saat yang sama, waktu luang yang berharga sering diisi dengan tugas-tugas yang tidak terlalu penting. Semua faktor ini membuat siapa saja menjadi kewalahan. Tapi jangan takut, kali ini kita akan membahas salah satu cara time - management yang paling terkenal, yaitu dari Teori Pickle Jar.

Jadi, Teori Pickle Jar ini membantu untuk mengatur waktu untuk jam harian kita. Teori Pickle Jar membantu untuk mengatur sedemikian rupa sehingga kita dapat lebih maksimal untuk melewati hari - hari.

Teori Pickle Jar atau yang bisa disebut Teori toples acar atau toples kaca adalah solusi sederhana dan sempurna untuk manajemen waktu yang lebih baik, menggunakan pemanfaatan ruang. Secara sederhana, Teori Pickle Jar mengedepankan prioritas pekerjaan penting sehari-hari.

Kalau kamu belum mengerti, coba deh bayangkan seperti ini, sebuah toples kosong adalah hari dan waktu kamu, lalu ada batu yang melambangkan pekerjaan penting kamu yang harus lakukan, dan kerikil kecil untuk hal yang kurang penting. Kalau kamu mengisi toples kaca tersebut dengan banyak kerikil kecil, akhirnya tidak akan ada tempat untuk mengisi batu - batuan tersebut, tapi jika kamu mengisinya dengan batu terlebih dahulu, rongga diantara kumpulan batu tersebut akan memberi tempat untuk kerikil, dan membuat toples tersebut terisi dengan padat dan sempurna.

Intinya, kamu dilatih untuk menghindari mengkhawatirkan hal kecil seperti media sosial, main game, dll dan untuk fokus pada hal-hal besar agar bisa kamu selesaikan sebelum menit terakhir.

Teori ini membantu kamu mengetahui apa yang berguna dan apa yang tidak berguna dalam kehidupan sehari-hari, dan memungkinkan kamu untuk merencanakan tugas dengan waktu luang dan menetapkan prioritas untuk hari ini.

Lebih lengkapnya, kamu harus mengatur harimu secara sistematis, dengan bayangan sebuah toples acar penuh pasir, kerikil, dan batu. Pasir ada di bawah dan bebatuan berada di atas.

Pertama datang batu. Mereka mewakili tugas prioritas tertinggi dengan garis waktu dan bernilai tinggi dalam kehidupan seseorang. Mereka mewakili peran, tujuan, dan komitmen kamu. Batu adalah tugas berskala lebih besar, yang dapat memiliki konsekuensi serius jika tidak diselesaikan dengan benar dan tepat waktu.

Baris berikutnya adalah kerikil. Setelah toples diisi dengan batu, ruang kosong dapat diisi dengan kerikil kecil. Kerikil ini mewakili peran dan tugas kedua dalam prioritas tetapi mendesak dan penting. Kerikil mewakili pekerjaan yang lebih kecil yang harus kamu tangani setiap hari, yang perlu diselesaikan, tetapi dapat didorong ke hari lain atau didelegasikan sesuai kebutuhan.

Setelah toples diisi dengan batu dan kerikil, celah-celah yang tersisa dapat diisi dengan pasir. Mereka mewakili beberapa rutinitas rutin kehidupan kita tetapi tidak begitu penting. Mereka mungkin dilewati. Pasir menunjukkan elemen pengganggu kecil yang harus dihadapi seseorang selama hari kerja mereka. Ini termasuk hal-hal seperti email yang tidak penting, panggilan telepon, dan pemberitahuan media sosial.

Sekarang toples itu hampir penuh dengan batu, kerikil, dan pasir. Namun mungkin ada beberapa celah untuk menampung air. Jika kamu menuangkan air, itu akan menetes dan mengendap di dalam toples. Air mewakili semua hal sepele yang tidak penting yang mengarah pada pemborosan waktu. Ini termasuk tugas-tugas tidak penting yang kadang-kadang kita lakukan tetapi bisa sia-sia jika kita mulai menambahkannya ke jadwal harian kita. Ini mungkin termasuk hal-hal seperti browsing internet seharian, bergosip, media sosial dan sebagainya.

Mulailah dengan memikirkan bagaimana tugas kamu untuk hari itu akan sesuai dengan kategori di atas. Kemudian buatlah daftar tugas yang dimulai dengan bebatuan dan diakhiri dengan pasir (jika waktu memungkinkan). Sertakan perkiraan waktu yang jujur ​​di samping masing-masing. Cobalah untuk tidak merencanakan lebih dari enam jam dalam satu hari kerja delapan jam. Ini akan menyisakan waktu penyangga untuk kerikil dan pasir bahkan air.

Teori Pickle bukan hanya tentang memberitahu seseorang bahwa mereka merencanakan hari-hari mereka dengan salah. Itu juga menciptakan kerangka kerja untuk melakukannya dengan benar. Mari kita kembali ke visual toples acar kosong itu, dengan jumlah batu, kerikil, dan pasir yang sama dengan yang ada sebelumnya. Namun, urutan pengisiannya berbeda. Mengetahui bahwa waktu kamu terbatas dan apa yang harus diprioritaskan itu adalah pilihan kamu. Barang mana dulu nih, yang kamu masukkan terlebih dahulu? Jika kamu memasukkan semua pasir, menambahkan kerikil, dan kemudian mencoba menambah batu di akhir, kamu tidak akan memiliki cukup ruang untuk batu. Tetapi jika kamu menambahkan item terbesar terlebih dahulu, batu, kemudian menambahkan kerikil, dan kemudian menuangkan pasir, kamu akan menemukan bahwa kamu adalah penguasa waktu kamu. Pertama, semua batu masuk, lalu kerikil, lalu pasir. Pasir menemukan jalannya di antara kerikil dan batu, dan sekarang, kamu bisa memasukkan semua komponen kamu ke dalam toples.

Jadi, kamu akan tetap memiliki waktu untuk bersantai dan relax dengan hal yang termasuk dalam ‘pasir’ diatas, tapi semua tugas penting, semua ‘kerikil’, semua ‘batu’ sudah kamu penuhi terlebih dahulu.

Nah, itu dia informasi menarik mengenai teori Pickle Jar atau toples kaca! Semoga informasinya bisa berguna ya! Kalau untuk optimisasi masuk PTN impian, kamu bisa banget dengan berjuang bersama Les-Online, Cek instagram Instagram Les-Online untuk info TRY OUT gratis, dan blog Les-Online untuk info menarik lainnya!

Kredit Foto: https://ukapes.org/the-power-of-education-by-florence-akpokodje/

Tags : ##Tips
Beri Komentar